Sabtu, 20 Juli 2013

Suwe Ora minum Jamu,,di Kedai Suwe Ora Jamu

Apa sih yang terbersit di pikiran kamu kalo kamu mendengar kata kedai jamu?. Apakah kamu membayangkan sebuah kedai tua nan lusuh dipinggir jalan?. Panas dan berdebu dengan area makan yang tidak nyaman?. Nah kamu sudah salah besar. Coba deh kamu  main main kearah Petogogan Jakarta Selatan. Cari sebuah kedai yang bernama Kedai Suwe Ora Jamu (KSOJ). Terletak di Jalan Petogogan No.28 Kramat Pela, tepatnya disebelah sebuah stasiun radio swasta. Disana ada sebuah kedai jamu yang modern. Lengkap dengan fasilitas parkir yang memadai dan koneksi Wifi yang dapat diandalkan. Bersama Openrice.id saya dan beberapa teman diundang mencicipi aneka ragam makanan dan minuman yang restaurant ini sajikan. Thank you Open Rice.

Sesuai dengan namanya. KSOJ menyediakan belbagai aneka pilihan Jamu yang tentunya sehat bagi Kesehatan. Selain jamu jamu kemasan yang telah tersedia di pasaran saat ini KSOJ juga mencoba untuk menghadirkan pilihan minuman sehat yang berbahan dasar sayur sayuran asli racikan chef Kedai Suwe Ora Jamu. Contohnya Green Tamarin. Minuman Spesial ini terbuat dari campuran Asam Jawa dengan Sawi Hijau. Rasanya sangat menyegarkan. Sebagai hidangan Pembuka, saya merekomendasikan Tahu Jalan Sutra. Hidangan yang biasanya disajikan dengan nasi putih ini terbuat dari Tahu Jepang yang lembut dibalut dengan tepung tapioka. Sebagai saucingnya diberi sedikit potongan cabai. Enak sekali.

Beranjak ke menu utama, KSOJ mencoba menawarkan sebuah hidangan sederhana bernama Mie Goreng Gendut. Konon menu ini lahir karena seringnya sang pemilik terbangun tengah malam dan mencari sesuatu yang mudah disiapkan dikala lapar tengah malam menyerang. Bahan dasarnya adalah Mie udon Jepang yang ditaburi bawang goreng nan menggoda. Hmmm sempurna.

Main dish lainnya yang menggugah selera saya adalah Nasi Goreng Kebun Raya. Entah mengapa disebut demikian, mungkin terinspirasi dari hijaunya kebun raya di Bogor. Nasi goreng ini berwana Hijau menggoda. Warna Hijau yang diperoleh dari cabai rawit yang digiling halus, ditambah dengan taburan teri medan yang merupakan sumber rasa asin di hidangan ini menciptakan kolaborasi "look dan rasa" yang sempurna. Lidah saya benar benar merasa dimanjakan.

Nasi Goreng Kebun Raya
Sebagai Menu penutup saya mencicipi Pisang Goreng Keju dan Pure Vera. Pure Vera sendiri adalah sebuah minuman segar yang terbuat dari lidah buaya nan segar dan menyehatkan. Kedai ini mengusung konsep interior yang simple atau sederhana. Konsep ini dihadirkan bukan tanpa maksud. Sang pemilik hendak menghadirkan nuansa "senyaman di rumah". Jauh dari kesan mahal sehingga semakin banyak pelanggan yang hadir dan mencicipi aneka menu yang tersedia.

KedaiSuwe Ora Jamu lahir sebagai jawaban atas kerinduan sang pemilik untuk menghadirkan kembali kebiasaan lamanya mengkonsumsi jamu. Selain itu pula Nova dan Uwi sang pemilik, yakin bahwa sebagai anak muda kita perlu mengkonsumsi hal hal baik dan menyehatkan seperti Jamu. Terlebih jamu sudah menjadi bagian dari identitas Indonesia.



Minggu, 24 Februari 2013

Keliling dunia bersama "Gourmet World" Kemang.

Pernah dong bermimpi makan pagi di sebuah restaurant Jepang yang menyajikan banyak sekali variasi sushi dan sashimi..? Kemudian saat hari beranjak siang dan lapar mulai menyapa kita sudah berada di Texas, Amerika Serikat sambil makan siang dengan Classic Amaerican Burger yang berisi daging Waqyu yang lembut dan juicy. Hmmm apakah itu semua sudah terasa cukup? Tentu saja tidak, tunggu sampai Toffe Dates Puding dan Banoffie chocolate yg yummy datang menghampiri dan menyempurnakan petualangan makan teman2 semua.

Sashimi
Berawal dari sebuah undangan makan di "Gourmet World" yang ohim terima dari satu situs penggiat makan makan yg berbasis pusat di Hongkong ini, Ohim pun sukses nongkrong gratis sambil bercengkrama dengan rekan rekan penikmat kuliner dalam sebuah petualangan dan sensasi makan terbaik sepanjang sejarah.

Mexican Nachos

Agak lebay ya, tapi percaya deh, its sooooooo enggak lebuay...Semua makanan disini enaaaaaak dan yg ga kalah penting adalah semua makanan disini adalah sebuah karya seni memasak yang terinterpretasi dengan sangat baik ke dalam cita rasa. Kulinari yang berbicara tentang rasa, kualitas, dan keindahan penyajian.


Spaghetti Seafood Agliolio, with arlic flakes,basil chiffonade, olive oil and dried chilli



Crispy Spicy Salmon




Classic American Burger, beef patty with onions,tomatoes gherkins mustard, ketchup and mayonnaise



Toffe Dates Pudding



Banoffee Pie


Lets have another journey around the world thru 'makan makan'...tapi ingat be responsible to what u eat ya....keep healthy guys.

Rabu, 26 Desember 2012

Commune Cafe and Bistro, lamunan yang terwujud



Setelah sekian lama hanya melewati, mengamati serta mendengar kebesaran nama restaurant yang satu ini, akhirnya saya berhasil makan di restaurant Commune Cafe and Bistro. Rumah makan yg terletak di jantung kota Jakarta tepatnya di jalan Suryo nomor 25 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Restaurant ini  mengambil konsep interior simply namun elegan. Walaupun berada di atas sebuah galeri furniture, Commune Cafe and Bistro mampu menghadirkan kenikmatan makan yg terkesan private dan mewah. Dominasi warna kayu alami disetiap sudut ruangan berhasil menghadirkan kesan hangat.

Siang ini saya mencoba beberapa resep andalan mereka yaitu Prawn oglio olio dan entercotte beurre de commune. Tak lama hidangan yang saya pesan matang dan berhasil menuntaskan rasa lapar seketika. Tingkat kematangan Pasta yang sempurna dengan taburan bubuk cabai memperkuat rasa dan menggugah selera. Benar benar sebuah sensasi dan pengalaman makan siang yg tak terlupakan.

one of my fave Oglio olio
 
Dengan lahapnya saya kemudian beralih pada main course lain, Entercotte Beurre de Communs. Menu ini rupanya adalah andalan di sini. seperti biasa saya memilih tingkat kematangan steak yg "medium well". Hal ini sebagai cara unik saya untuk dapat lebih merasakan kenikmatan sauce yang ternyata telah mulai disajikan di Geneva pada tahun 1940an. Wahh luar biasa bukan...? dapat mencicipi rasa masakan yang telah mendunia. Kelembutan daging steaknya pun sempurna dengan lumuran sauce spesial membuat saya merasa seperti sedang menikmati kesempurnaan di dalam sebuah makanan. Untuk 180 gram steak entercotte beurre de commune harga yg harus kita bayar sekitar 200 ribu-an. Sebuah harga yang pantas untuk kesempurnaan rasa.
 
Seolah tak ingin melewatkan lebih banyak kenikmatan yg tersaji di restaurant ini pilihan hidangan penutup saya jatuh pada humming bird cake. Cake yg berwarna biru tosca dengan dominasi rasa pisang dan taburan kacang almond dan coklat sauce yg sempurna ini pun mampu menutup santap siang saya hari ini. Buat teman teman Ohim yang suka berekplorasi pada makanan silahkan datang dan rasakan sendiri ya.
Humming bird Cake
 
 

Gurihnya Pad Thai dan Roasted Chicken A'la White Elephant

Grilled Chicken a la Thai Food
Hari mulai gelap, rintik hujan di luar menambah suasana semakin dingin. Beberapa orang diluar terlihat sedang berphoto di bawah salju buatan yang disediakan oleh pengelola mall. Dari balik jendela kaca yg besar saya dan bersama seorang rekan memutuskan untuk bersantap malam. Kali ini restaurant White Elephant, Thailand food-lah yg jadi pilihan. Tidak terlalu lama sejak order, makanan yg kami pesan pun tiba, seporsi pad thai, roasted chicken, grilled Thai beef ( Nuea Yang) dan spring roll yg kami pilih untuk menuntaskan lapar malam ini.

Saya awali dengan mencicipi Pad Thai, hmm yaa seperti laiknya pad thai pada umumnya Pad Thai disini disajikan dengan sambal bubuk dan kacang tanah. Bedanya, terdapat telur goreng yg luar biasa renyah seperti yg dapat kita temukan pada menu tahu tek khas makanan Indonesia. Hmm lezat, racikan sambal khas Thailand yg sedikit masam pun memberi kesegaran pada setiap menu disini.
 
Nuea Yang

Untuk memenuhi kebutuhan protein, pilihan saya malam ini jatuh pada grilled beef dan roasted chicken. Ayamnya sih oke lah, tapi grileed beefnya terasa terlalu berminyak, entah kenapa. Bagi saya terasa sedikit mengganggu. Secara keseluruhan hidangan disini cukup enak apalagi harga yg ditawarkan cukup terjangkau. Mungkin saran saya adalah tambahkan sedikit lagi sentuhan khas Thailand pada interior ruangan sehingga lebih mampu menghadirkan petualangan makan layaknya berada di negeri gajah putih yang sebenarnya. Proses Billing pun perlu disederhanakan....selain memakan waktu pelayan yang hilir mudik SUHERI alias suka heboh sendiri ini pun sedikit mengganggu kenikmatan bersantap malam saya kali ini.  Bukankah petualangan kuliner menjadi lebih nikmat dengan Suasana yg mendukung?.